Rabu, 15 Mei 2013

Perkembangan Teknologi Mobile


Dahulu, manusia belajar berkomunikasi jarak jauh dengan cara membuat isyarat dari api dan asap, kemudian ketika ditemukan tulisan, maka digunakanlah surat sebagai sarana komunikasi. Seiring berjalannya waktu, manusia generasi berikutnya lebih menginginkan cara yang lebih baik dan lebih cepat. Maka ditemukanlah alat penghubung dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih seperti yang sudah ada pada jaman sekarang ini.


Salah satunya adalah handphone atau mobile phone. Handphone sebagai teknologi mobile mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jika dahulu hanya digunakan untuk sekedar menelpon atau mengirim pesan pendek, sekarang taknologi mobile ini bisa melakukan tugas-tugas yang jauh lebih hebat dari itu. Seperti mengirim dan menerima email, memutar musik dan video, menunutun perjalanan dengan GPS, bahkan browsing internet dan juga melakukan transaksi bisnis perbankan.

 

Perkembangan Karakteristik Mobile Teknologi

Perkembangan teknologi wireless (nirkabel) dalam era komunikasi data yang semakin cepat dan mengglobal ini telah membawa masyarakat melewati beberapa tahapan pengembangan teknologi sekaligus.

 

Perkembangan teknologi mobile yang semakin meningkat dari setiap generasi ataupun produk terbaru semakin membuat dunia teknologi semakin memanjakan konsumennya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia kecanggihan teknologi ini mampu membantu mengatasi permasalahan komunikasi. Dibawah ini ada beberapa mobile teknologi dengan beberapa karakteristik, yaitu:

  • Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G)

Generasi Pertama Komunikasi Bergerak di Indonesia dimulai dengan adanya teknologi 1G. Teknologi ini awalnya dipelopori dengan mulai dioperasikannya teknologi yang kita kenal dengan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System). AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access).
 
Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu, sudah dipakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar.

  • Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G)

GSM (Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995.  PT. Telkomsel dan PT. Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM sudah menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan teknologi analog seperti: kapasitas yang besar, sistem security yang lebih baik dan layanan yang lebih beragam.
 
GSM juga menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Ini merupakan standar yang dipelopori oleh ETSI(The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara
Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai negara. Saat ini pelanggan GSM di Indonesia adalah sekitar 35 juta pelanggan.
Pada perkembangan selanjutnya para pengguna telepon sellular mulai diperkenalkan dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) yaitu sebuah pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat – sifat interfensi kontruktif dari kode – kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMAOne (Code Division Multiple Access) merupakan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps. Dalam CDMA, seluruh pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA.
CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan pengguna yang satu dengan yang lain. Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi yang pertama kali  berkembang baik di Indonesia.
GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 2000 1x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Salah satu penyebabnya adalah wilayah yang dapat dijangkau oleh CDMA tidak seluas GSM. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dan kemampaun akses data yang lebih tinggi.
Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap penggun pada frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pengguna yang lain baik dalam sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control.
Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh.

  • Generasi kedua-setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G)

Pada awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol) tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services) pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time.
Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja, kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS. Selama ini operator telekomunikasi bergerak yang sudah mengimplementasikan GPRS sudah membuat berbagai pola pentarifan mulai dari pentarifan berdararkan harga per KB data yang didownload sampai dengan fixed rate dimana setiap pemakai GPRS dapat menggunakan 24 jam dikenakan biaya sebesar tertentu misalkannya Rp350.000 per bulan. Ketika sistem tarif fixed rate ditetapkan sudah mendapat sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS. Program ini tidak dilanjutkan. Hanya sekitar satu tahun, kemudian pentarifan GPRS dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah data yang di download. Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis.
Setelah itu, perkembangan teknologi mulai mengarah pada EDGE (Enhanced Data for Global Evolusion) yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT. Telkomsel. Kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS. Teknologi ini kurang berkembang.

  • Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak

Saat ini sedang ramai dibicarakan tentang generasi ketiga teknologi bergerak atau yang sering disebut 3G. Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua kelanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne).
 
UMTS(Universal Mobile Telecommunication Service) adalah salah satu teknologi 3G yang merupakan lanjutan teknologi dari GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standar telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. Kecepatan akses data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. 3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Services) memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA). Pada WCDMA digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second).
Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch (cs) dan packet switch (ps) pada link yang menghubungkan mobile equipment (handphone) dengan BTS (RNC) sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih menggunakan resource yang sama di air interface (link antara Mobile Equipmentdengan Base Station). HSPDA (High Speed Packet Downlink Access) merupakan kelanjutan dari UMTS dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps. Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G (IMT 2000). Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan layanan telekomunikasi generasi kedua (GSM) dan kedua setengah (GPRS). Jika operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan perangkat seperti base station (Node B) dan RNC(Radio Network Controller) dan upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dengan frekuensi radio 5 MHz. Oleh karena itu perlu penambahan Radio Access Network Control (RNC) dan juga perlu penambahan base station WCDMA (Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti dan jugaupgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN.
Untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar lisensi 3G kepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya penambahan Base Station/Node B, RNC(Radio Network Controller) dan biaya upgrade software pada MSC (Mobile Switching Centre), SGSN (Serving GPRS Support Node), GGSN(Gateway GPRS Support Node) dan jaringan lain.
Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing.
UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai 2Mbps (indoor dan low range outdoor). Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka kecepatan datanya juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes internet sudah memadai.

  • Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G dan 4G)

Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah diimplementasikan.
 
Di samping itu sistem komunikasi person to person yang semula mengandalkan kawat atau kabel tranmisi mulai beralih ke teknologi tanpa kabel yang  media pentransmisiannya adalah udara. Salah satu aplikasi teknologi itu adalah teknologi CDMA.


Referensi:

Senin, 29 April 2013

FILE SERVICE


File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dan tersimpan dalam secondary storage. File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System , disingkat) adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File System) menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun 1985. DFS yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common Internet File System).

File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file sistem yang ditawarkan pada komputer client. File System merupakan struktur logika yang digunakan untuk mengendalikan akses terhadap data yang ada pada disk. File System menyediakan mekanisme untuk penyimpanan data dan program yang dimiliki oleh sistem operasi serta seluruh pengguna dari sistem computer.



File System terdiri dari dua bagian:
• Kumpulan file yang masing-masingnya menyimpan data-data yang berhubungan
• Struktur direktori yang mengorganisasi dan menyediakan informasi mengenai seluruh  file dalam system

Masing-masing Sistem Operasi menggunakan cara yang berbeda dalam mengatur dan mengendalikan akses data dalam disk. Cara pengaturan dan pengendalian ini tidak bergantung pada spesifikasi dari perangkat keras. Misalnya suatu hard disk dengan spesifikasi yang sama dapat menggunakan file system yang berbeda. Struktur logika dari suatu hard disk memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja, daya tahan, dan pengembangan dari suatu disk. Penetepan file system dalam suatu disk dilakukan pada saat disk tersebut di format.

File System merupakan interface yang menghubungkan sistem operasi dengan disk. Ketika program aplikasi yang sedang dijalankan memerlukan pembacaan file dari hard disk, sistem operasi meminta file system untuk membuka file yang diinginkan. File system harus mengetahui lokasi penyimpanan file yang dibaca. Setelah menemukan lokasinya, file system membaca data yang ada dan mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.

Karakteristik File System

File system bertugas dalam organisasi, storage, retrieval (memperbaiki), penamaan, sharing, dan proteksi terhadap files. File dikirim ke dalam disk atau non-volatile storage media lainnya. File meliputi data dan atribut. File system didesain untuk menyimpan dan mengatur banyak dan besar file dengan fasilitas untuk membuat, memberi nama dan menghapus file. File system juga bertanggung jawab untuk pengontrolan dari akses file, akses terbatas ke file oleh user yang berhak dan tipe-tipe dari akses yang diminta.

Struktur File System

- Modul direktori              : menghubungkan nama file dengan ID file
- Modul File                     : menghubungkan ID dengan file tertentu
- Modul Akses Kontrol    : memeriksa permission utuk operasi yang diminta
- Modul Akses File          : read / write data file atau atribut
- Modul Blok                    : akses dan alokasi blok disk
- Modul Perangkat          : disk I/O dan buffering

Kamis, 18 April 2013

Sekilas Mengenai Jaringan Komputer


Pengertian
Jaringan komputer adalah himpunan "interkoneksi" antara dua komputer autonomous (tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh) atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).

Sistem Koneksi
Dalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antarnode (komputer), yakni:
  • Peer to Peer (Rekan Sekerja)
Jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer, yang digunakan untuk penggunaan khusus. dapat berfungsii sebagai client maupun server pada periode yang sama.
  • Client Server
Bukan hanya di jaringan lokal, sistem ini juga diterapkan dengan teknologi internet. Di mana ada suatu unit yang berfungsi sebagai server yang hanya memeberikan layanan bagi komputer lain dan client yang juga hanya meminta layanan dari server dengan melakukan login terlebih dahulu ke server yang dituju.

Perbedaan Jaringan Komputer dengan Sistem Terdistribusi
Perbedaan antara jaringan komputer dengan sistem terdistribusi adalah:
  • Jaringan Komputer:
Komputer yang saling terhubung dapat sharing, namun tiap pekerjaan ditangani sendiri-sendiri oleh komputer yang meminta dan dimintai layanan. Metode komunikasi dengan model peer to peer atau client server.
  • Sistem Terdistribusi:
Beberapa host terhubung agar dapat mengerjakan sebuah atau beberapa pekerjaan besar bersama. Metode komunikasi antar komputer tersentralisasi (terpusat pada komputer utama/host).

Masalah Sosial yang Ditimbulkan
Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial, etika, politik, maupun ekonomi. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah apabila masih dalam batas norma-norma kehidupan. Tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet memiliki topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti pertentangan politik, agama, sex, dll. Ada juga masalah lain yang dapat ditimbulkan, seperti SARA, carding. pornografi, dll.

Jenis-jenis Jaringan
Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Local Area Network (LAN)
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antarnode tidak lebih jauh dari sekitar 200 m.
 
Local Area Network
  • Metropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti provinsi atau negara bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. Sebagai contoh, jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.
 
  • Wide Area Network (WAN)
WAN adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain.
 
Wide Area Network

Referensi:
Syafrizal Melwin, Pengantar Jaringan Komputer, Andi, 2005.

Rabu, 17 April 2013

Cloud Computing (Komputasi Awan)

Cloud yang artinya awan, merupakan sebuah gambaran dari suatu istilah yang tak asing didengar yaitu "internet". Sedangkan Computing memiliki arti proses komputasi. Maka Cloud Computing bisa juga diartikan sebagai penggunaan teknologi komputer untuk pengembangan yang berbasis internet, di mana tersedia perangkat lunak dan sistem operasi.
kelemahan cloud computing
(Gambar Cloud Computing)

Contoh penggunaan Cloud Computing pada kehidupan keseharian kita adalah kita tidak perlu lagi membawa salah satu dari media penyimpanan memory kemana-mana lagi. Perkembangan media penyimpanan memory tengah berkembang dari masa ke masa. Di mana dulu kita harus membawa media tersebut dengan hati-hati karena berisi data-data penting yang tidak boleh hilang, sekarang kita cukup menggunakan Cloud Computing.

Cloud computing telah berkembang sejak tahun enam puluhan berdampingan dengan perkembangan internet dan web. Internet lebih cepat berkembang karena perkembangan bandwidth yang semakin besar. Perkembangan internet inilah yang menjadi pendorong berkembangnya teknologi cloud computing

Pada tahun di tahun 1999, Salesforce.com menjadi pencetus pertama aplikasi perusahaan yang dijalankan melalui internet. Selanjutnya diikuti oleh Amazon Web Services di tahun 2006 yang menggunakan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2). Teknologi EC2 menyebabkan adanya situs layanan web yang dikomersialkan, sehingga memungkinkan perusahaan kecil / individu untuk menyewa komputer atau server agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.

Di tahun 2009, Google memulai menawarkan aplikasi berbasis browser melalui Google Appsnya, yang salah satunya adalah Google Docs yang sering kita gunakan. Sampai saat ini, cloud computing masih terus berkembang dengan pesat mengingat manfaatnya yang begitu besar jika teknologi ini digunakan.

Menurut Jamie Turner, perkembangan cloud computing ini dipengaruhi oleh matangnya teknologi visual, perkembangan bandwidth berkecepatan tinggi, dan software yang bersifat universal.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dan keuntungan cloud computing baik bagi individu, maupun perusahaan.
  • Akses Mudah Dimanapun Anda Berada
Kemudahan dalam mengakses data atau aplikasi merupakan kelebihan utama dari cloud computing. Untuk mengakses aplikasi yang kita perlukan saat bekerja, kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama karena aplikasi atau data yang kita butuhkan dapat diakses dimanapun melalui server.
  • Efisiensi Biaya
Penggunaan cloud computing akan mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk operasional komputer terutama untuk hardware. Dengan menggunakan cloud computing, perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya seperti maintenance, biaya listrik (penggunaan listrik semakin berkurang), dan lain-lain.
  • Meningkatkan ROI dan Cash Flow
Hal lain yang dapat dipertimbangkan adalah bahwa dengan cloud kita tidak perlu melakukan investasi atau mengeluarkan capital expenditure. Perusahaan hanya perlu membayar sewa sesuai pemakaian. Hal ini berarti mengkonversi capex menjadi opex (operating expenditure). Bagi perusahaan, model seperti ini cukup menguntungkan karena akan memperbesar ROI (return on Investment) dan melancarkan cash-flow.
  • Fleksibilitas dalam Menambah Kapasitas
Dengan cloud kita tidak perlu melakukan proses pengadaan komputer yang memakan banyak waktu. Cukup dengan melakukan self-provisioning dalam hitungan menit, kapasitas yang kita butuhkan telah siap digunakan.
  • Kemudahan Monitoring dan Manajemen Server
Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah karena semua terkoneksi dengan web portal pelanggan. Kita hanya tinggal melihat dashboard saja untuk mengetahui status global server-server kita. Untuk membuat, meng-upgrade, dan me-manage server serta menginstalasi software sangat mudah karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan hal tersebut.
  • Meningkatkan availability dan ketersediaan data
Sistem cloud pada cloud provider biasanya dibuat dengan desain high availability. Artinya, sistem tersebut berada pada suatu data center yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, dan lain-lain yang menjamin fasilitas pendukung bekerja maksimal selama 24 jam sehari. Selain itu dari sisi perangkat, wajib hukumnya fully redundancy, karena fitur ini adalah basic-features dari teknologi cloud. Hal ini membuat server kita menjadi lebih besar availability-nya dibanding jika diletakkan di lokasi kita sendiri. Selain itu storage system dari cloud umumnya juga di-backup, sehingga memperbesar peluang data kita tidak hilang jika terjadi crash pada sistem storage.
  • Fokus dalam Melakukan Bisnis dan Pengembangan Perusahaan
Menurut survei, 80% dari waktu pekerjaan perusahaan IT digunakan untuk kegiatanan operasi dan maintenance. Sisanya, 20% dari total waktu yang ada digunakan untuk kegiatan pengembangan IT.
Keadaan tersebut tentunya sangat tidak efektif untuk pengembangan perusahaan karena harus disibukkan dengan maintenance system. Berbeda halnya jika menggunakan cloud computing, proses maintenance tidak terlalu banyak dilakukan karena sebagian besar sumber daya berada di cloud. Selain itu dengan menggunakan cloud, perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis yang dijalankannya, bukan pada pengelolaan dan maintenance IT.

Perusahaan atau seseorang yang menggunakan teknologi cloud untuk menjalankan bisnisnya harus mengetahui dan memastikan layanan yang diperoleh dari apa yang dia bayar. Untuk itu mereka perlu memperhatikan kelemahan yang dimiliki oleh teknologi cloud ini.
  • Service Level
Tiap layanan memiliki kemampuan yang berbeda, selalu ada batasan tergantung dari service yang kita gunakan. Selain itu, cloud provider bisa saja tidak konsisten dengan performance dari application atau transaksi.
  • Privasi
Ingat bahwa dengan menggunakan cloud, maka data kita disimpan di dalam server dimana server tersebut bukanlah milik kita. Cloud provider bisa saja mengakses data milik anda tanpa sepengetahuan anda.
  • Compliance
Perusahaan pengguna cloud computing harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang dimiliki. dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud. Namun, mengingat bahwa cloud masih relatif muda, pemilik data diharapkan untuk berhati-hati dalam hal penyimpanan data.

Rabu, 10 April 2013

Part II


Karakteristik dari Agen:

  1. Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal yang penting yaitu mendukung autonomy dan masalah intelegensi (intelligence) dari agent.
  2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
  3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berbeda dengan stationary agent. Tetapi keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
  4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
  5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
  6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dibilang adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).


Communication and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga, untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997] dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Dan masih terkait dengan komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF).


materi selanjutnya dapat dilihat pada :
part 1
part 5
part 6





Referensi:

Tugas Sistem Terdistribusi


TRACE ROUTE

Berikut ini adalah Trace dari Modem SMART dengan tipe CE 782 EVDO Rev. A. Saya mencoba tracing ke situs facebook.com, dan hasilnya adalah sebagai berikut:


Minggu, 07 April 2013

Teknologi Komputer di Kehidupan Moderen



Di kehidupan modern ini, kita tidak dapat terlepas dari yang namanya teknologi, terutama teknologi yang berbasiskan komputer. Teknologi komputer bahkan telah mendarah daging di semua kalangan usia. Dari mulai anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang-orang lanjut usia yang masih ingin tetap eksis. Komputer juga diperlukan oleh hampir semua bidang pekerjaan, dari mulai pelajar, karyawan, pengusaha, sampai ibu rumah tangga sekalipun. Betapa besar pentingnya komputer bagi kehidupan masayarakat saat ini. Karna dengan komputer, kita dapat mempermudah pekerjaan kita, dan dapat menemukan hiburan di dunia maya.

Dahulu, jika ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang lokasinya jauh dari kita, maka kita harus menggunakan telpon rumah, yang ukurannya cukup besar dengan kabel yang membuatnya sulit untuk dibawa kemana-mana. Atau bagi yang tidak memasang jaringan telepon di rumah, mungkin akan pergi ke wartel dan tentunya dengan antrian yang cukup panjang hanya untuk masuk ke dalam suatu ruangan pengap berukurang 1x1 meter dengan kipas angin kecil menggatung di dinding dan meja kecil untuk menaruh telepon sewaan tersebut, dan karena harganya yang cukup mahal, maka sebagian besar orang tidak akan berlama-lama berada di dalam kotak sumpek tersebut.

Tapi sekarang, wartel-wartel yang dulunya bertebaran di mana-mana hanya tinggal kenangan, khususnya di kota-kota besar. Kini yang ada adalah wargame, warnet dan kios pulsa. Biasanya wargame dipenuhi oleh anak-anak yang hobi bermain game online. Warnet yang mayoritas isinya remaja yang sedang membuka situs jejaring sosial. Dan kios pulsa yang menjual pulsa untuk smartphone atau modem prabayar.

Sayangnya, bukan hanya manfaat saja yang dapat kita temukan dengan kemajuan teknologi komputer saat ini, tetapi kita juga dapat menemukan banyak dampak negatifnya. Seperti halnya anak-anak yang kecanduan game online, remaja yang tak dapat meninggalkan aktifitasnya di jejaring sosial, dan bahkan banyak orang dewasa yang rusak rumah tangganya karena dunia maya.

Kecanduan teknologi adalah sesuatu yang banyak dialami di kehidupan sekarang ini, dan menurut saya itu adalah suatu bahaya besar. Orang-orang yang telah kecanduan teknologi tidak dapat menjalani hidupya seperti dulu lagi. Dari mulai tidak fokus pada apa yang sedang dikerjakan, mengulur-ngulur waktu, sampai tidak ingat makan dan tidur. Jadi yang tadinya komputer diciptakan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan, sekarang malah mengganggu kehidupan dan memperlambat pekerjaan kita.

Pada umumnya anak-anak yang kecanduan game online, mula-mula akan malas untuk belajar di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Lalu selanjutnya akan malas untuk berangkat sekolah dan memilih bolos untuk pergi ke wargame. Setelah itu, mereka akan lebih sulit untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan pertemanan dengan teman-teman sebaya mereka di dunia nyata. Cara bicara pun akan berubah, kata-kata kasar yang tidak seharusnya diucapkan, akan menjadi akrab dengan mereka. Tidak menutup kemungkinan juga game yang mereka mainkan mengubah pola pikir mereka, misalnya game yang dimankan adalah perang-perangan, maka mereka akan lebih suka berkelahi ketika bertemu dengan teman-teman mereka.

Jejaring sosial yang diciptakan dengan tujuan untuk menambah pertemanan kita dan mengakrabkan orang-orang yang berjauhan letaknya, atau berkomunikasi dengan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu. Tapi kini kecanduan jejaring sosial juga telah membawa dampak negatif. Kebanyakan orang-orang yang kencanduan jejaring sosial adalah kalangan remaja, di mana remaja itu masih sangat labil. Dan contoh nyata dari dampak negatif yang dapat kita temukan adalah banyak kasus di berita-berita di televisi tentang remaja yang diculik dan dibawa lari oleh kekasih dunia maya mereka.

Begitu banyak kelebihan dan manfaat yang kita rasakan dari kemajuan teknologi di masa kini, namun juga tidak sedikit dampak buruknya. Ada sisi positif dan negatif, begitulah hidup. Kita harus bisa memilih mana yang kita suka, dan harus bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan. Kita harus memilah mana yang baik dan yang buruk bagi kita dan orang-orang di sekitar kita, tentunya dengan pikiran yang logis dan bijak.